Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.
Semoga salam rahmat dan berkah Allah selalu menyertai ayahanda
Jokowi tercinta...aamiin. SubhanAllah ayahanda terpilih dan mengemban
amanah Allah sebagai presiden negeri tercinta ini. Sungguh jabatan yg
ayah emban hakekatnya amanah Allah yg ayah akan pertanggungjawabkan di
akhirat kelak.
Ingat ayah, ayah adalah hamba Allah, seorang Muslim yang punya
tugas utama mengabdikan kepada Allah sebagai "Kholifah fil ardhi" ( QS
Adz Dzariyat 56). Sadarilah ayahanda, kita semua tidak lama hidup di
dunia ini, jabatan yg ayah emban juga tidak lama. Sungguh kita akan
hidup selama lamanya di akhirat.
Dunia ini memang sebentar tetapi menentukan keadaan kita selama
lamanya, memang sebentar tetapi resikonya terlalu besar. Ayahanda,
jangan sia siakan kesempatan hidup ini, ingat segala keputusan ayahanda
berimplikasi pada kedudukan ayahanda di akhirat kelak.
Bacalah Kalam Allah surah An Nisa ayat 85, "Barang siapa
memutuskan keputusan yg benar lalu banyak yg mengikutnya maka sebanyak
itulah pahala yg ia peroleh, dan barang siapa memutuskan yg buruk lalu
banyak yg mengikutnya maka sebanyak itulah dosa yg ia pikul...".
Sungguh jika ayahanda jujur amanah maka ayah meraih kedudukan
mulia lebih mulia dari para syuhada dan satu derazat di bawah kedudukan
para nabi (QS An Nisa 69), dan di akhirat kelak menjadi hamba utama yg
meraih perlindungan Allah, “Imam yg ‘adil akan dinaungi oleh Allah (pada
hari kiamat) di bawah naungan-Nya” (HR Bukhoii Muslim).
Ttetapi, kalau ayah hianat, berdusta. Mohon ayah baca dg hati yg
dalam peringatan Rasulullah ini, ”Pemimpin mana saja yg menipu
rakyatnya, maka tempatnya di neraka” (HR Ahmad), ”Barangsiapa yg
diangkat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya, kemudian ia tidak
mencurahkan kesetiaannya, maka Allah haramkan baginya surga” (HR Bukhari
Muslim].
Dalam lafadh yg lain disebutkan : ”Ia mati dimana ketika matinya
itu ia dalam keadaan menipu rakyatnya, maka Allah haramkan baginya
surga”, “Barangsiapa yg melakukan perbuatan jahat atau melindungi pelaku
kejahatan, maka baginya laknat dari Allah, para malaikat, dan seluruh
manusia. Tidak diterima darinya amal wajib maupun amal sunnah (yg ia
kerjakan)” (HR Bokhori Muslim).
Ayahanda sekarang presiden negeri ini, mayaoritas penduduk negeri
menunggu bukti janji ayahanda. Kini ayahanda bukan petugas partai lagi,
bukan pelaksana koalisi, bukan pembela kepentingan kelompok siapapun
bukan pembawa pesan siapapun. Ayah presiden, ayah harus punya
kemandirian sikap,tegas, berani, jujur, jangan takut kepada siapapun.
Takutlah hanya kepada Allah yg masih mengizinkan ayahanda
bernafas. Mayaoritas penduduk negeri ini susah, sogok menyogok dan
korupsi membudaya, ma'siyat dimana mana, inilah tugas utama ayahanda,
ayahanada harus kuat dg dukungan aparat yang kuat juga, menteri yg
jujur, tentara yg kuat, polisi yg bersih, KPK yg berani. Ayahanda waktu
terus berjalan, tumpukan kekecwaan, marah dan susah sudah bercampur yg
bisa tumpah.
Segeralah ayah bersikap sebagai presiden negeri yg takut kepada
Allah, berani, jujur, amanah dan mandiri memutuskan untuk kepentingan
kemamkmuran kesejahteraan rakyat ini. "Takutlah ayah kepada Allah dan
Hari PembalasNya, ajaklah kami rakyat bangsa ini takut kepada Allah,
hidup bahagia dalam hidayah Syariat dan Sunnah NabiNya yg ayah dan nanda
cintai bersama.
"Seandainya penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa kepada
Allah, niscaya Allah turunkan keberkahan dari langit dan bumi, tetapi
kalau menggunakan ni'matNya untuk berbuat zholim, maka kami azab mereka
karena kejahatan mereka" (QS Al 'raf 96).
.Allahumma ya ALLAH kami rindu pemimpin yg berwibawa, yg sangat
takut kepadaMU dan mengajak kami takut kepadaMU...pemimpin yg mengajak
kami hidup dalam SyariatMU dan bahagia dalam Sunnah NabiMU. Allahumm ya
ALLAH selamat kami, negeri kami dari murkaMU...aamiin. Dari rintihan
hati seorang anak bangsa yg mencintai umat dan negeri ini.
Minggu, 25 Januari 2015
Jumat, 16 Januari 2015
Langganan:
Postingan (Atom)